Rabu, 19 November 2014

*kutahan pedihku

Ku usap air mataku yg tak menetes
kurasakan begitu sesaknya dada ini
Seakan nafasku takan ku hela lagi
Kutahan tangisku dalam beningnya keristal air mata
Yg tak kusadari begitu banyak kutampung kesedihan hati

Kulihat sunyi dalam raut wajahnya
Berbincang pilu disertai tangis kemarahannya
Aku menahan diri untuk tidak ikut isak tangisnya
Aku menahan kepedihan yg ku juga rasa
Aku menahan kemarahan yg timbul dalam jiwa
Aku menahan ribuan kata yg ingin kuungkap
Ya aku hanya menahannya
Menahan kebodohan yg mungkin akan terjadi bila ku seenaknya
Karna aku tak bisa menjadi bodoh dalam kebodohan
Karna tangis dan amarahmu itu sungguh bodoh
Tercipta hanya karna saling mencemooh

Sungguh keadaan bodoh apa ini ?
Kuusap tangis yg tak kukeluarkan

*akemi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar