Kamis, 16 April 2015

*tangis berkarat luka

Bila tak kau temui tangis dimataku
Lihatlah kedalam hatiku
Aku menangis begitu derasnya
Hingga tangis itu berkarat menjadi luka
Kau tak mungkin menghapusnya
Karna bagaimana bisa ?
Bila cintamu tlah padam didera masa

Usah kau sembunyikan
Dibalutnya hatimu dengan sejuta kebohongan
Untuk apa ku peluk lagi hatimu ?
Sedang hati itu tak kau bumbui cinta dan kehangatan
Lebih baik ku pergi
Takan lagi ku iringi hatimu dengan nada-nada cintaku
Melodi ketulusanku
Maaf dibalik senja itu tlah ku putuskan
Akan ku bunuh perasaanku padamu
Dalam tangis yg semu dimataku
Tak perlu kau terka seberapa besar rasa sakitnya
Karna rasanya begitu menyakitkan
Seperti tergulung ombak yg kuterjang
Kau yg kuperjuangkan
Namun diujung tercampakan
Terima kasih
Atas luka yg kau tanam
*akemi
Bandung, 180215

*Untuk Kasihku

Ketika purnama meningkat naik
Ribuan bintang nyalakan sinar
Ku melihat rona wajahmu didalamnya
Seolah ia berkedip di binar mataku


Kasih,,,
Kau astana sayang
Lautan kehangatan yg berpijar
Kau hangatkanku dikala angin malam menusukku
Kasih,,,
Kau samudera cinta yg luas
Lembut katamu menenangkanku
Dikala terik dunia membakarku
Menghadangku dengan kobaran api kekejaman
Kau ada disampingku
Kau menyejukanku
Ku katakan pada dunia
Biar mereka tau
Aku memilikimu,
Seperih apapun drama hidup ini
Aku bisa melaluinya
Karna kau ada untukku
Dan tuhan mempertemukanku denganmu
Maka aku berpayungkan syukur pada Nya
Atas pertemuan kita

*akemi
Bandung, 200214

*perjuangan tak bertepi

dalam hatiku berlagu sendu
entah mengapa mengharu biru
ada tanya yg kupendam padamu
pada kisah yg berdenting meragu

Duri tajam tlah kita lewati
susah payah tuk direstui
namun mengapa kau kini sunyi ?
tiada kata berjuang lagi

kusangka sempurna dalam segala
saat hendak ku sematkan kau digeta kencana
kujunjung ku puja
harum lakumu mewangi disorot mata
tulus jujur dalam cinta
namun ternyata kau orang biasa
kusangka sempurna tp menuai kecewa

entah dimana kisah ini berhulu
laut kenangan kan meluas biru
suka menjadi duka
mungkinkah kau kembali ke semula ?
padaku, cintaku
yg dulu kau perjuangkan tanpa ragu

*akemi
Bandung, 250215

*waktu kian menyempit

waktu kian meruncing
menyempit terjepit diujung detik
dikala bumi tlah lelah terbebani
dikala mentari tlah lelah menyinari
dan dikala api neraka kian mengancam diri
namun sikapku masih saja begini
Terbelenggu dalam rayu manisnya penghuni api
tiada yg tau akhir hidup ini
apakah besok atau detik ini


Kini hatiku kian gemuruh
Bila ku tilik diriku begitu lusuh
Ingin aku mendekat
Pada NYA membuat terpikat
Biar DIA tidak sia-sia menciptakanku
Menjadikanku mulia diantara makhluk-Nya

Kupaksakan ego ini menjauh
Kuhempaskan kemalasan biar tak lagi mengeluh
Aku ingin baik dihadapanMu
Tak malu menyambut akhir hidupku nantinya
Maka kayakanlah hatiku
Lancarkanlah langkahku
Meski hari masih menuai kelam
Namun ku coba membuatnya terang

*akemi
Bandung, 280215

*Memahat Luka

tatkala hati masih saja terpahat luka
diendapnya darah membeku diujung nestapa
masihkah ada sepenggal harap disana ?
Sedang hujan kesedihan masih melanda
Mengguyur kegundahan hati dengan kian derasnya

Waktu kini bertanya
Sampai kapan berduka lara ?
Ia malu
Kian detik berlagu sendu
Maka ku intip disela-sela jendela duka
Adakah terang yg tersimpan disana ?

Anginpun kini berbisik
Ia lelah
Menghapus tangisku dengan belaiannya
Ia lelah
Menghembuskan kelembutan pada jiwaku
Sedang hatiku masih menutup keindahannya
Aku pun kini lelah
Bertahan dalam kelam
Mengaduh dalam temaram
Sedang semua ini aku tak tau
Tiada jelas yg ku rasakan di kalbu

*akemi

Bandung, 110315

*melodi cerita

Berjuta senandung tlah digubah
Dirangkainya sebuah melodi" kisah
Dari sebait haru nan tawa yg tercipta
Dan jadilah cinta ini berirama
Mengalunkan senada kata bahagia
Ditengah kerinduan hati yg melanda


Kita tak pernah menyangka
Dalamnya lautan kasih yg terasa
Harmoniskan hubungan kita
Kita tak pernah menduga
Waktu masih setia menggurat cerita
Dengan tinta saling percaya
Karna tulus ini tiada tara
Tiada dapat dibeli oleh harta

Ku harap sampai akhir tetap bersama
Bukan hanya menemaniku disini saja
Tapi kelak disana
Diakhir hidup kita
Lagu cinta tetap berirama
Untuk sahabatku tercinta

*akemi
Bandung, 150315

*pelukmu menguatkanku

Entah mengapa aku merasa
setiap pelukanmu adalah suntikan semangat bagiku
Meski hanya sekejap kita berjumpa
Namun sepanjang kedekatan itu adalah runtuyun doa yg terucap tanpa kata

Karna tanpa kita tau,
kita mungkin pernah menangis bersama dalam sebuah doa

Maka tak perlu banyak bicara
Tak perlu banyak bertanya
Karna kita sahabat
Dalam diampun kita saling memahami

Aku tak mungkin berkata aku sakit
Meski aku sedang sakit
Kaupun akan sepertiku
Maka cukuplah kita berpeluk mesra saja saat berjumpa
Sekalipun aku menitihkan air mata
Cukup pegang tanganku
Karna aku cukup kuat tanpa bercerita

*akemi
Bandung, 030415